SAMARINDA — Puluhan warga Perumahan Grand Taman Sari (GTS) Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, mendatangi kantor Perumda Tirta Kencana Samarinda di Jalan Tirta Kencana, Kelurahan Bugis, Senin (3/10/2025) pagi.
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat utama itu, membahas persoalan lonjakan tagihan air yang dinilai tidak wajar dan memberatkan pelanggan.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung Direktur Pelayanan Perumda Tirta Kencana Samarinda, Widyastuti Supartinah, S.T., didampingi Manajer Hubungan Pelayanan Pelanggan (Hublang) Iwan Yusliansyah, S.T., dan Humas Perumda Tirta Kencana Samarinda, Taufiq.
Dalam forum diskusi yang berlangsung terbuka itu, sejumlah warga mengeluhkan kenaikan tagihan air yang melonjak drastis tanpa adanya peningkatan pemakaian signifikan.
Mereka mempertanyakan sistem pembacaan meter air berbasis smart water meter yang digunakan perusahaan, yang diduga mengalami kesalahan baca sehingga menyebabkan lonjakan tagihan. Menanggapi hal tersebut, pihak Perumda Tirta Kencana secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada warga Grand Taman Sari.
Humas Perumda Tirta Kencana Samarinda, Taufiq, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan internal menunjukkan adanya kesalahan teknis akibat gangguan alat pembaca meter.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Berdasarkan pengecekan, alat smart water meter di kawasan tersebut sempat terkena sambaran petir sehingga pembacaannya tidak akurat. Karena itu, seluruh data akan kami revisi secara manual, dalam waktu dekat akan melakukan peninjauan tagihan sesuai dengan foto meter pelanggan, agar tagihan yang baru benar-benar sesuai dengan pemakaian sebenarnya,” ujar Taufiq.
Ia menegaskan, pihaknya telah menyepakati bersama warga dan jajaran Direksi bahwa Perumda akan melakukan pembacaan ulang secara manual terhadap seluruh meteran pelanggan di kawasan Grand Taman Sari.
Hasil pembacaan manual tersebut dirilis pada 5 November 2025, bersamaan dengan penerbitan tagihan yang baru dan telah disesuaikan.
“Kami dari Perumda Tirta Kencana akan melakukan revisi pembacaan secara manual, dan hasilnya akan kami rilis tanggal 5 Novenber nanti, dan untuk sementara, warga GTS tidak perlu melakukan pembayaran dulu sebelum hasil revisi keluar,” tuturnya.
Taufiq menambahkan, kesepakatan tersebut juga mencakup komitmen perusahaan untuk memberikan salinan hasil foto meteran air pelanggan, agar warga dapat memastikan tingkat pemakaian secara transparan.
“Besok Kami akan melakukan pengambilan data lapangan dan foto meter pelanggan, agar tagihan yang baru benar-benar sesuai dengan pemakaian sebenarnya,” kata Taufiq.
Dalam pertemuan tersebut suasana sempat berlangsung panas namun dialogis, dan beberapa perwakilan warga menyampaikan apresiasi atas keterbukaan pihak Perumdam yang bersedia meninjau ulang tagihan secara transparan.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut ditutup dengan kesepakatan bersama antara Perumda Tirta Kencana Samarinda dan warga Grand Taman Sari, untuk menunggu hasil peninjauan ulang dalam perhitungan tagihan yang sudah disesuaikan dengan pemakaian pelanggan.
Perumda Tirta Kencana Kota Samarinda berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem smart water meter yang digunakan, serta memastikan pelayanan pelanggan ke depannya berjalan lebih akurat dan transparan.
